Bongloon - Nahh Tahun baru tinggal menghitung beberapa jam lagi, Setiap perayaan tahun baru di seluruh dunia berbeda-beda caranya, Tetapi tahun baru memang identik dengan Terompet dan Kembang api, Para pedagang pun mencari rejeki dari racikan terompetnya.
Seperti yang dilansir dari makassar.tribunnews.com 'Sekadar mengingatkan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas), Yusring Sanusi Baso SS MA, berbagi tautan di Grup Facebook IKA SASTRA ARAB UNHAS, , Tentang Bahaya Pada Terompet Tahun Baru'.
"Sebentar lagi banyak di antara saudara-saudara kita, anak-anak kita, dan hampir seluruh penduduk bumi ikut merayakan tahun baru denga berbagai macam cara. Salah satunya terompet," tulis Yusring.
Lanjut Yusring menulis, "Seperti kita ketahui bersama bahwa sebatang terompet pasti telah melalui berbagai uji mulut: uji mulut pembuatnya, uji mulut penjualnya, uji mulut (mungkin) para calon pembeli yang sekedar pilih-pilih."
Nah, lanjut Yusring, bisa jadi mereka mengidap kanker mulut, kanker lidah, kanker darah, hepatitis, penyakit-penyakit menular yang lain atau bahkan mengidap virus HIV/aids.
"Bayangkanlah betapa cepatnya penyabaran 'virus' yang tak terlihat mata itu, betapa mengerikan efek jangka panjang yang ditimbulkan oleh sebatang terompet," tulis Yusring.
Dia menutup dengan tulisan, "Apakah demi 'tradisi tiup terompet' Anda rela mempertaruhkan kesehatan Anda dan orang-orang tercinta?
Seperti yang dilansir dari makassar.tribunnews.com 'Sekadar mengingatkan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas), Yusring Sanusi Baso SS MA, berbagi tautan di Grup Facebook IKA SASTRA ARAB UNHAS, , Tentang Bahaya Pada Terompet Tahun Baru'.
"Sebentar lagi banyak di antara saudara-saudara kita, anak-anak kita, dan hampir seluruh penduduk bumi ikut merayakan tahun baru denga berbagai macam cara. Salah satunya terompet," tulis Yusring.
Lanjut Yusring menulis, "Seperti kita ketahui bersama bahwa sebatang terompet pasti telah melalui berbagai uji mulut: uji mulut pembuatnya, uji mulut penjualnya, uji mulut (mungkin) para calon pembeli yang sekedar pilih-pilih."
Nah, lanjut Yusring, bisa jadi mereka mengidap kanker mulut, kanker lidah, kanker darah, hepatitis, penyakit-penyakit menular yang lain atau bahkan mengidap virus HIV/aids.
"Bayangkanlah betapa cepatnya penyabaran 'virus' yang tak terlihat mata itu, betapa mengerikan efek jangka panjang yang ditimbulkan oleh sebatang terompet," tulis Yusring.
Dia menutup dengan tulisan, "Apakah demi 'tradisi tiup terompet' Anda rela mempertaruhkan kesehatan Anda dan orang-orang tercinta?
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar